Konsep-konsep dan program-program yang telah dikembangkan oleh Departemen Orang Muda General Conference diterjemahkan, disesuaikan, dan diimplementasikan. Perkumpulan pertama yang telah diorganiser di Eropa bagian Tengah adalah di sebuah sekolah yang baru dibentuk di Friedensau, Jerman pada tahun 1900; tidak lama kemudian diikuti oleh Hamburg. Transylvania juga memiliki perkumpulan mereka yang pertama pada tahun 1909, dan Budapest, Hongaria memiliki sebuah perkumpulan pada tahun 1913. Pada tahun 1918 ada sekitar 100 anggota yang terlibat di dalam mengajar bahasa. Ditemukan bahwa ini adalah sebuah metode yang baik untuk mengajar orang-orang muda yang berada di luar gereja—yaitu yang merupakan pendahulu dari berdirinya sekolah-sekolah bahasa yang telah beroperasi di banyak negara di seluruh dunia. Orang-orang muda Romania telah menjadi kelompok mayoritas di dalam gereja dan mengembani tanggungjawab yang berat selama masa kesukaran ini. Orang-orang muda di Scandinavia yang lebih dahului memiliki visi tentang Misi Global dengan cara mengirimkan dan mendukung seorang misionaris muda di antara orang-orang/bangsa Lap di bagian utara negara mereka.
Pasifik Selatan—Keseluruhan keanggotaan dari gereja hanya mencapai 6,000 orang selama masa ini, namun, keanggotaan dari perkumpulan orang muda mencapai 3,000 orang. Dari Australia, Cook Island, Fiji, Norfolk dan pulan-pulau yang lainpun dilaporkan tentang bertumbuhnya perkumpulan-perkumpulan di sana. Kalender Morning Watch mulai dicetak dan dijual kepada masyarakat umum dalam jumlah yang besar, dan orang-orang muda mengumpulkan sektiar $10,000 untuk melengkapi dan mengirim sebuah kapal, "Melanesia," untuk bekerja di antara pulau-pulau—sebuah proyek mula-mula Misi Global.
India—Kantor Departemen Orang Muda General Conference telah menerima sebuah surat kejutan pada suatu hari di tahun 1916 yang meminta tujuh buah Sertifikat Standar Pencapaian. Ketujuh orang muda yang telah menyelesaikan kursus itu mewakili lima bahasa. Orang-orang muda pria ini telah keluar setiap minggu untuk membagikan pample-pamplet, menjual bagian-bagian Alkitab dan berkotbah. Para orang-orang muda wanita pertama berpikir bahwa mereka tidak dapat melakukan hal yang sama karena tidak dapat diterima secara budaya, jadi mereka menghabiskan waktu mereka membuat cedera mata untuk dijual untuk mendukung usaha-usaha orang muda pria ini. Tetapi ketika mereka telah mengumpulkan sejumlah uang yang cukup, mereka memutuskan untuk mencoba untuk membuat pamplet untuk dibagikan oleh mereka sendiri. Mereka menjadi semakin berani dan berdiri di depan orang banyak, menyanyikan lagu-lagu, dan menceritakan kepada orang banyak itu cerita-cerita yang telah berabad-abad umurnya.
Asia Tenggara—Pada tahun 1917 Singapura telah memiliki tiga perkumpulan, masing-maing mencoba untuk menjangkau orang-orang muda dalam bahasa mereka masing-masing: Yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Cina dan Bahasa Melayu.
Pilipin—Kelihatannya bahwa orang-orang muda pria Pilipin selalu menjadi orang-orang muda yang penuh semangat dengan ide-ide yang baru ini. Walupun berbeda secara pulau-pulau, suku, dan bahasa dapat membuktikan suatu penghalang yang besar untuk banyak orang, namun mereka selalu menyukai tantangan kepada orang-orang muda dari negara ini. Program-program seperti membaca Alkitab dan belajar Doktrin Alkitab, Sejarah Gereja, Morning Watch dan penginjilan pribadi selalu menandai perkumpulan-perkumpulan ini semenjak beridirinya. Hal ini telah menciptakan kekuatan orang muda yang sangat besar yang mau untuk keluar kesemua penjuru dan menyebarkan-luaskan injil, dan hasilnya pada saat ini bahwa Pilipin terus maju dalam proyek Misi Global dan partisipasinya. Laporan mula-mula yang telah dikirim, sehubungan dengan pelayanan orang muda di dalam negara ini yaitu pada tahun 1912, dan laporan-laporan tertulis oleh pemimpin-pemimpin gereja pada tahun 1917 memberikan hal yang besar dari semangat orang muda di dalam usaha-usaha bersaksi.
Cina—Pada bulan Juli tahun 1914 kepemimpinan setempat di Cina telah mengadakan sebuah Sekolah Sabat Bersama dan Konvensi Misionaris di Shanghai. Laporan terus menceritakan tentang laporan-laporan yang memberikan semangat tentang pertobatan-pertobatan dan jangkauan-jangkauan keluar, tentang berkembang luasnya perkumpulan-perkumpulan dan pengembangan program sepanjang tahun-tahun permulaan ini. Tanpa diketahui, sebuah pusat telah dibangun yang telah mewarnai dekade masa depan dari keterisolasian.
Jepang—Kalender Morning Watch untuk pertama kali dicetak di Jepang pada tahun 1909; namun, bahan cetakan yang lain sangatlah jarang sejauh ini. Para penterjemah hanya beberapa orang dan bahkan tidak ada, dan proses penterjemahan itu sendiri berjalan dengan sangat lamban. Pendeta H. Kuniya menulis di tahun 1913 tentang kesulitan-kesulitan dari membentuk pekerjaan yang terorganiser untuk orang-orang muda, namun pada watku yang sama menyatakan sikap yang positif tentang apa yang telah dilakukan dengan menggaris bawahi apa yang telah dia lakukan ketika dia mengajar orang muda kata-demi kata dari mulut ke-mulut dan tentang masa depan orang mudanya yang cerah yang telah dia melihat dan bayangkan untuk negeri yang besar ini.
Korea—Hampir bersamaan, dua perkumpulan telah diorganiser di dua tempat yang berbeda dari negara ini selama bulan-bulan pertama dari tahun 1911, sebuah perkumpulan telah dibentuk di sekolah putri di Soonan dan yang lain lagi di sebuah gereja di Seoul. Korea adalah sebuah bangsa yang terisolasi yang dikenal dengan "The Hermit Kingdom" (Kerajaan Pertama) selama tahun-tahun ini, jadi hanya beberapa laporan saja yang masuk dan jarang sekali. Namun pada penutupan tahun 1912, Miss Scott, seorang Misionaris dan guru di Sekolah Soonan yang juga menjabat sebagai direktur pemuda untuk negara itu, telah melaporkan bahwa ada 10 perkumpulan yang tersebar luas di seluruh wilayah negara itu.
Amerika Selatan—Mungkin sukar untuk dapat dipercaya bahwa tahun-tahun permulaan dari gereja di Amerika Selatan sangat teramat sulit, khususnya ketika seseorang berpikir tentang apa yang telah terjadi di sana selama beberapa dekade yang telah lalu. Sementara pada saat ini tulang belakang dari gereja di benua ini terbuat dari orang-orang muda, ada suatu waktu ketika pelayanan orang muda telah menerima sangat sedikit dukungan. Seperti pada permulaan tahun 1909 Kalender Morning Watch telah diterbitkan secara sporadis di Jerman, Spanyol, dan Potugis, dan telah dibuka sebuah kursus membaca di dalam bahasa Spanyol, tetapi tidak ada yang lebih dari pada itu untuk sementara waktu. Pada tahun 1918 seorang pekerja menulis, "Ini akan membutuhkan banyak kesabaran dan kerajinan untuk menuntun orang-orang muda maju di dalam sebuah garis organsisasi Perkejaan Orang Muda" yang reguler. Dalam rapat General Conference pada tahun 1918, kebutuhan orang-orang muda di benua ini telah diberikan pertimbangan khusus dan seorang pemimpin telah dipilih untuk orang muda dengan apa yang telah kita kenal dengan sebutan "The Neglected Continent (Benua Yang Terlupakan)."
Afrika—Seorang ketua konfrens di Afika bagian Timur dapat melaporkan di tahun 1915 bahwa Perkumpulan M. V. di stasiun Solusi (sekarang ini telah menjadi Solusi University, Zimbabwe) mungkin adalah satu-satunya perkumpulan dengan lebih banyak yang mendaftar di dalam kelas Standar Pencapaian di dalam Perkumpulan M. V. itu sendiri, demikianlah ketertarikan dan antusiasme untuk program dan fokus dari pelayanan orang muda mereka.
Karibia—Wilayah ini membuat perbedaan dengan memiliki perkumpulan-perkumpulan di luar dari negara Amerika Serikat untuk mengirimkan laporan-laporan dari usaha-usaha mereka—pada tahun 1905—menurut Matilda Erockson. Sebuah laporan pada tahun 1915 mencatat bahwa ada 200 orang muda telah ditobatkan dan persembahan sejumlah $500 telah dikumpulkan untuk proyek-proyek jangkauan keluar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar